Asal usul kenari kalitan yang harus Kenarimania tahu
Kenari selalu ada yang baru dan
tidak pernah ada matinya. Motto itu rasanya sangat pas apabila disematkan di
dada para penghobi kicauan khususnya buat kenari mania di mana-mana. Gantangan
pun selalu penuh di kelas kenari, baik kenari bebas atau kenari kalitan.
Belum hilang ingatan kita tentang
ramainya kenari-kenari berpostur besar beberapa waktu lalu. Hiruk pikuk para kenari
mania alias para pecinta dan penghobi kenari disibukkan tren kenari postur.
Semua juga sibuk melakukan perburuan indukan berukuran besar agar tidak
ketinggalan tren pasar.
kenari kalitan |
Pernah juga berkaku harga burung kenari tidak lagi ditentukan dari kualitas kicauan dan warna. Tetapi yang menentukan adalah dari besar kecilnya postur burung. Asal postur besar maka sudah dianggap sebagai kenari postur. Yang paling populer adalah jenis kenari F1, F2, F3, dan seterusnya.
Kurangnya pemahaman para penghobi
sering menjadi salah kaprah. Seperti tentang pengetahuan trah kenari menyebabkan
pengelompokan kenari hanya murni berdasarkan postur semata. Sehingga publik yang
awam jadi tidak punya acuan dan pedoman kuat untuk menentukan strain jenis
kenari.
Kondisi ini memberi dampak pada
jenis kenari bertubuh kecil menjadi
terpinggirkan. Penggemar tidak melirik pada kenari berpostur kecil hingga dinomorduakan
dari sisi harga. Padahal sebenarnya banyak kenari berukuran kecil punya
kualitas bagus, baik dari segi silsilah maupun jenis
Dengan berjalannya waktu era
kenari bertubuh bongsor mulai surut pamornya dan mengalami stagnasi di sisi
pemasaran. Sejingga para penggiat kicaumania wabil khusus jenis kenari, kemudian
memuutar otak untuk mencari peluang lain. Di sinilah asyiknya dunia kicauan
Indonesia, selalu ada saja jalan dan inofasi untuk menyiasati lesunya
penjualan.
Nilai plus dari kenari berpostur
kecil atau kalitan lebih gacor dibandingkan dengan yang berpostur besar, ini
mulai dilirik lagi. Dengan ketahanan dan durasi saat melantunkan lagu lebih
panjang dan volume yang lebih nyaring. Sehingga menjadikan kenari kalitan lebih
menarik untuk diadu suaranya dalam lomba.
Postur kecil atau dalam bahasa
Jawa adalah alit, menjadi inspirasi untuk memberi nama khusus di gelaran lomba
kelas kenari. Maka muncullah nama Kenari Kalitan, awalnya adalah untuk
membedakan dengan gelaran lomba kenari pada umumnya. Nama kalitan sendiri juga
dimaksudkan agar lomba hanya khusus untuk jenis kenari kecil saja. Jadi kenari
berpostur besar tidak bisa ikut kelas kaliotan.
Kenari jenis AF plus dengan postur
besar, akan langsung diturunkan dari gantangan apabila nekat dikutsertakan di
kelas kenari kalitan. Lomba kenari kalitan diawali oleh Kenari Mania Solo dan
Jogja dan sekitarnya. Kini mulai mewabah dan berkembang ramai di wilayah
sekitarnya. Tolok ukur penilaian di lomba kenari ini, lebih dititikberatkan
pada volume, durasi dan irama lagu. Jadi pemenangnya adalah kenari berpostur kecil dengan irama lagu enak didengar dan
berdurasi panjang serta volumenya keras.
Ramainya lomba kenari kalitan
akhirnya ikut mendongkrak penjualan kembali. Sehingga harga kenari jenis kecil
pun ikut terangkat. Ini tentunya yang diharapkan oleh para penggiat kenari, sebagai
upayanya menyiasati lesunya duni akenari. Tentu jal ini berimbas pada penurunan
pendapatan peternak dan para pedagang burung jenis kenari.
Evek positif dari adanya lomba
kenari kalitan juga turut dirasakan dari
banyaknya penghobi-penghobi baru. Mereka mulai memburu kenari kalitan gacor di
pasar-pasar burung tradisional. Nah, inilah sedikit ulasan tentang burung kenari
khususnya kenari kalitan yang telah berhasil meramaikan kembali dunia kenari
tanah air yang sempat lesu. Semoga selalu bermanfaat dan terus menginspirasi kenari
mania di mana-mana.
No comments