Peluang Usaha Budidaya Magot Menggiurkan - bosskicau

Peluang Usaha Budidaya Magot Menggiurkan

Peluang usaha budidaya magot Menggiurkan – Kini istilah maggot menjadi populker dikalangan peternak. Walau kadang nama maggot menjadi nama yang membuat merinding, geli. Karena maggot tak jauh beda dengan belatung. Karena secara fisik memiliki kemiripan. Bentuk keduanya sama.  Hanya ada sedikit perbedaan yang  terletak pada tubuh maggot yang memiliki karakter warna agak hitam.

Walau harus diakui maggot adalah sejenis belatung, akan tetapi ini bukan belatung biasa. Namun ini adalah larva dari lalat jumboatau  Black Soldier Fly (BSF). Dalam tubuh lalat BSF ini mengandung zat antibiotik alami sehingga tidak membawa bibit penyakit.

Tentu lalat besar atau  BSF bukan sebagaimana lalat yang biasa kita lihat. Dia tidak sembarang hinggap di tempaty kotor atau sampah dan tentu tidak membawa penyakit. Larva dari lalat besar hitam atau BSF yang disebut maggot juga berbeda dengan belatung lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan bibit penyakit. Istimewanya Maggot tidak menimbulkan bau busuk dan bukan sebagai mpembawa sumber penyakit.

budidaya magot

Kini budidaya maggot seakan menjadi primadona para peternak. Karena nilai ekonomis maggot ternyata diluar dugaan. Banyak manfaat untuk hewan ternak, antara lain sebagai pakan ternak. Beberapa hewan ternak yang dayan maggor seperti seperti ikan atau lele, unggas, dan juga burung. Menariknya budidaya maggot juga mudah dan tidak padat modal. Ternak maggot hanya butuh sedikit lahan dan hanay perlu limbah rumah tangga yang gampang didapatkan di mana-mana.

Salah satu yang berhasil membudidayakan maggot adalah Rudiyanto dari boyolali. Urang Boyolali ini yang sukses budidaya maggot.  Pria yang  berasal dari desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Rudiyanto awalnya hanya iseng melncoba kegiatan tersebut. Rudiyanto selama 1,5 tahun sudah menekuni budidaya maggot. Yang semula hanya kini sudah memetik dan merasakan hasilnya.

Ada beberapa manfaat budidaya maggot selain hasil panenannya. Maggot juga bisa membantu mengatasi permasalahan sampah rumah tangga. Atau dalam hal ini adalah persoalan sampah organik yang menggunung. Yang terjadi dari maggot sekitar 750 kg akan  mampu mengurai kurang lebih 2 ton sampah organik. Penguraian sampah organik oleh maggot ini  hanya butuh waktu kurang lebih selama  waktu 2 - 3 pekan.

Usaha budidaya maggot sangat menjanjikan dan dapat sebagai alternatif usaha yang layak ditekuni. Yang menarik bahwa masa panennya terbilang relatif cepat, sekitar 15 hari. Maka sangat beralasan jika budidaya maggot perlu dicoba oleh siapa saja, khususnya untuk para peternak dan petani.

Persiapan budidayakan maggot sebagaimana dilansir dari situs tanahkaya.com, Kamis (17/2/2022). Ada beberpa alatan dan bahan-bahan yang perlu disiapkan sebelum memulai budidaya maggot.

Bahan-bahan yang digunakan:
- 5 kg dedak atau bekatul
- 1 liter air
- 5 sdm gula pasir
- EM4 bisa diganti dengan 1 botol yakult

- 1 bungkus bumbu penyedap rasa

Peralatan:

- Ember atau wadah ukuran besar dan ember kecil
- Kantong plastik bening
- Tali, bisa dari karet atau tali rafia
- Daun pisang atau kertas bungkus nasi


Cara membuat atau budidaya maggot:
Larutan pertama:

Siapkan wadah atau ember kecil dengan diisi air 1 liter, selanjutnya masukkan 5 sdm gula.
Kemudian tambahkan 1 tutup EM4 atau dapat diganti dengan 1 botol yakult atau susu fermentasi kemudian aduk sampai rata

Larutan kedua:

Masukkan katul ke dalam ember besar kemudian tambahkan 1 bungkus bumbu penyedap rasa agar aromanya lebih menyengat. Aduk sampai semua merata.

Setelah itu campurkan larutan pertama ke dalam larutan kedua sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai menjadi adonan. Usahakan adonan tersebut kalis atau tidak terlalu kering atau pun terlalu basah.

Masukkan adonan tersebut ke dalam kantong plastik sisakan untuk ruang udara. Dalam proses fermentasi ini dedak akan menghasilkan gas. Ikat ujung kantong dengan tali yang sudah kita siapkan kemudian simpan di tempat yang sejuk selama 4-5 hari.

Plastik akan mengembang ketika proses fermentasi. Ketika sudah 4 atau 5 hari buka kantong plastik dan tuang ke dalam ember. Tetapi anda perlu perhatikan aromanya. Jika tercium aroma seperti tape atau pun roti yang baru keluar dari oven itu berarti fermentasi yang dilakukan berhasil.

Setelah itu tutup hasil fermentasi tersebut dengan daun pisang atau kertas minyak dengan bagian plastic di bawah. Untuk menghindari gangguan dari hewan lain dapat ditutup dengan kawat ram atau jaring.

Setelah dibiarkan selama 1-3 hari, lalat BSF akan muncul dan bertelur kemudian setelah 2-3 hari kemudian telur akan menetas dan larvanya akan bergerak menuju dedak fermentasi sebagai sumber makanan maggot.

Ketika penetasan 1 pekan maggot sudah terlihat jelas dan setelah berumur 2-3 pekan maggot sudah terlihat besar dan siap untuk dipanen. Selamat mencoba budidaya maggot.



No comments

Post Bottom Ad